sorotistananews.com
Pendidikan

Prof Dr Iin Mayasari: Fenomena Gaya Hidup Konsumtif di Tengah Masyarakat Makin Marak 

Prof Dr Iin Mayasari berpidato usai dikukuhkan sebagai guru besar oleh Universitas Paramadina (foto Humas/Nur/Sorotistananews.com).

Jakarta, Sorotistananews.com – Prof. Dr. Iin Mayasari, MM, M.Si guru besar Universitas Paramadina menyerukan, pentingnya perubahan paradigma konsumen Indonesia dari sekadar penikmat hak menjadi individu yang sadar akan kewajibannya terhadap masyarakat dan lingkungan.

“Perilaku konsumen bukan sekadar tindakan membeli dan memakai barang, tetapi mencerminkan pilihan moral dan sosial seseorang,” kata Prof Iin Mayasari dalam pidatonya usai dikukuhkan sebagai Guru Besar oleh Universitas Paramadina, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis 26 Juni 2025.

“Tanggung jawab sosial konsumen adalah bentuk kesadaran untuk mempertimbangkan konsekuensi publik dari konsumsi pribadi, serta berupaya agar konsumsi itu membawa perubahan sosial dan manfaat bagi orang lain,” tegas Prof. Iin.

Lebih lanjut, Prof. Iin menyoroti fenomena gaya hidup konsumtif, flexing, dan konsumsi adiktif yang kini makin marak di tengah masyarakat.

Menurutnya, kesadaran konsumen harus dibentuk sejak dini, tidak hanya melalui regulasi negara tetapi juga lewat peran institusi pendidikan, keluarga, dan media sosial.

Ia menekankan bahwa menjadi konsumen bertanggung jawab bukanlah soal besar kecilnya daya beli, tetapi tentang keberanian mengambil keputusan etis dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap masyarakat, Prof. Iin juga mengusulkan penguatan kurikulum berbasis nilai keislaman, keindonesiaan, dan kemodernan di Universitas Paramadina.

Hal ini agar mampu mencetak generasi konsumen yang tidak hanya cerdas secara ekonomi, tetapi juga empatik secara sosial.

“Tanggung jawab sosial harus dimulai dari sendiri, karena diri memiliki otoritas untuk mengontrol aspek benar atau salah,” katanya.

Melakukan tanggung jawab sosial bukan menjadi beban, tetapi kesadaran diri untuk menjadi pribadi yang tumbuh dan bermanfaat bagi banyak orang,” tutupnya.

Prof Iin Mayasari berpidato usai dikukuhkan sebagai Guru Besar (foto Humas/Nur/Sorotistananews.com)
Prof Iin Mayasari berpidato (foto Humas/Nur/Sorotistananews.com)

6 Bulan 3 Guru Besar Dikukuhkan

Sementara itu Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J. Rachbini, Ph.D. dalam sambutannya mengisahkan kembali perjalanan transformasi kampus dalam tiga setengah tahun terakhir.

“Dalam enam bulan terakhir, Universitas Paramadina berhasil mengukuhkan tiga Guru Besar, dan kini tengah mendorong 14 Lektor Kepala untuk segera menyusul,” ujarnya.

Ia berharap Prof. Iin dapat turut aktif membina para calon Guru Besar, memperkuat tradisi keilmuan dan pengembangan pemikiran kritis di lingkungan kampus.

Ketua Umum Yayasan Wakaf Paramadina, Hendro Martowardojo, menyoroti perjalanan intelektual Prof. Iin dari Yogyakarta ke Jakarta sebagai simbol mobilitas ilmuwan perempuan yang membawa semangat nilai-nilai keparamadinaan — inklusif, humanis, dan berbasis keilmuan.

“Prof. Iin merepresentasikan wajah Paramadina yang menjunjung nilai kemanusiaan dan kemajuan intelektual,” ungkapnya.

Dari perspektif kelembagaan, Plt Kepala LLDIKTI Wilayah III, Tri Munanto, SE, M.Ak, menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini dan menegaskan relevansi Guru Besar di masa kini.

“Ini bukan hanya seremoni simbolik, tapi juga sebuah langkah strategis untuk menjawab tantangan zaman, terutama dalam bidang lingkungan dan sosial,” katanya.

“Universitas Paramadina dengan delapan Guru Besar dan 14 Lektor Kepala diharapkan menyusul Guru Besar, telah menunjukkan komitmen kuat dalam pengembangan SDM yang unggul,” tegasnya.

LLDIKTI III menyatakan bahwa Universitas Paramadina saat ini menjadi salah satu contoh praktik baik dalam membangun kapasitas akademik dosen, dan diharapkan menjadi inspirasi bagi kampus-kampus lain di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Acara pengukuhan ini menegaskan bahwa capaian akademik bukan hanya milik individu, tetapi hasil dari semangat kolektif, kerja keras institusi, dan dukungan komunitas akademik.

Dengan semangat ini, Universitas Paramadina terus melangkah maju untuk menjadi universitas yang unggul, adaptif, dan berdampak nyata bagi kemajuan bangsa.

Momen istimewa ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik Universitas Paramadina sekaligus menjadi simbol keberhasilan institusi dalam melahirkan sosok akademisi unggul yang berdedikasi membina generasi intelektual masa depan.

Dalam suasana khidmat, pengukuhan Prof. Iin menjadi penanda konsistensi Universitas Paramadina dalam menjaga mutu akademik sekaligus bukti nyata dari ketekunan dan dedikasi dalam dunia pendidikan tinggi.

Turut hadir pada pengukuhan Prof Iin ini, civitas akademika, perwakilan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III, para tokoh pendidikan, hingga jajaran pimpinan yayasan. (*)

Related posts

Kepsek SMAN 1 Rambah Diduga “Tak Bermoral”, Anggaran Dana BOS Tahun 2024 Diduga “Dimakannya”

Siswa SMA Stella Gracia School Pekanbaru Memenangkan Medali Emas dan Best Invention di World Young Inventors Exhibition 2025

WOW!!! PLT KADISDIK KOTA JM TERLIBAT PUSARAN KASUS RISNANDAR

tino sorotistananews

SEKJEND GAM RIAU BONGKAR DANA BOS BERIKAN INFORMASI JUJUR KE MASYARAKAT

Guru SMP Islam Al Azhar 37 Pekanbaru, Chandra Alfindodes, Lolos Program Pertukaran Guru Indonesia-Korea 2025

Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH Ketua Pembina YPI Al Azhar se-Indonesia berkunjung ke Al Azhar Pekanbaru. 

PENINGKATAN PELAYANAN DAN FASILITAS KESEHATAN BAGI GURU DI RIAU

tino sorotistananews

Forwadik Riau Minta Gubernur Baru Pilih Kadisdik Riau yang Kompeten di Bidang Pendidikan!

TUDUHAN LAPORAN FIKTIF PENGELOLAAN DANA BOS & BOSDA GURU-GURU SMAN 1 UJUNGBATU BUTUH KEADILAN

tino sorotistananews

Catatan Akhir Pekan Dr. H. Adi Warman SH., MH., MBA. Minggu, 4 Mei 2025: Purnawirawan Bicara, Preman Bertindak, Guru dan Buruh Nyaris Terabaikan

rdw.

Leave a Comment