sorotistananews – Harga minyak mentah dunia naik lebih dari US$ 1 per barel pada Jumat (6/6/2025), sekaligus mencatat kenaikan mingguan pertamanya dalam 3 pekan terakhir.
Kenaikan ini didorong oleh data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih baik dari perkiraan dan dimulainya kembali pembicaraan perdagangan antara AS dan China.
Dilansir dari Reuters, harga minyak Brent ditutup naik US$ 1,13 atau 1,73% menjadi US$ 66,47 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik US$ 1,21 atau 1,91% menjadi US$ 64,58 per barel.
Secara mingguan, Brent mencatatkan kenaikan sebesar 2,75%, sementara WTI melonjak 4,9% setelah sebelumnya turun dua pekan berturut-turut.
“Pasar sempat mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk, tetapi semuanya tidak terjad. OPEC+ tetap konsisten, dan ada pembicaraan antara AS dan China. Meskipun detailnya belum jelas, setidaknya pembicaraan itu berlangsung positif,” kata mitra di Again Capital, John Kilduff.
Kantor berita resmi China, Xinhua, menyebutkan pembicaraan antara Xi Jinping dan Donald Trump berlangsung atas permintaan AS pada Kamis (5/6/2025). Trump menyatakan pembicaraan tersebut menghasilkan kesimpulan yang sangat positif dan menyebut hubungan dagang kedua negara dalam kondisi baik.
Harga minyak terus berfluktuasi seiring berita seputar negosiasi tarif dan dampak kebijakan perdagangan AS terhadap ekonomi global. Ketidakpastian ini turut memengaruhi sentimen pasar.
Sementara itu, OPEC+ mengonfirmasi akan menambah produksi sebesar 411.000 barel per hari (bph) pada Juli 2025 sesuai rencana yang telah diumumkan sebelumnya. Kelompok negara-negara penghasil minyak terbesar ini menolak usulan Arab Saudi untuk menaikkan produksi lebih besar demi merebut kembali pangsa pasar.